Kamis, November 08, 2012

Kerajaan Mataram Hindu

BAB I
Pendahuluan
Latar belakang

Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.
Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik yang bercorak Hindu maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11.
            Perumusan Masalah
            Pada materi yang kita tuju kali ini adalah awal   perkembangan hingga masa keruntuhan Kerajaan Medang. Kerajaan Medang biasa disebut kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu.
BAB II
KERANGKA TEORITIS
 Awal perkembangan
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan yang berdiri pada tahun 732 masehi. Kerajaan ini berdiri di desa Canggal (sebelah barat Magelang).
Pada saat itu didirikan sebuah Lingga (lambang siwa) diatas sebuah bukit didaerah Kunjarakunja yang didirikan oleh Raja Sanjaya, Jawadwipa yang dimana daerah ini merupakan daerah yang kaya raya akan hasil bumi terutama padi dan emas sehingga di masa selanjutnya kerajaan ini banyak melakukan hubungan dagang dengan daerah lain.
Berikut merupakan peta persebaran Kerajaan Mataram Hindu
                   
msmunir.batan.go.id/sejarah_kediri/mataram.html
SUMBER SEJARAH
      Prasasti Canggal (732 M)
Berisi tentang peringatan terhadap didirikannya sebuah Lingga di atas sebuah bukit di daerah Kunjarakunja oleh Sanjaya.
Add caption
      Prasasti Kalasan (778 M)

Berisi tentang para guru keluarga raja (Sailendrawangsatilaka) telah berhasil membujuk Maharaja Tejahpurnapana Panangkarana untuk mendirikan bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara untuk para pendeta dalam kerajaan keluarga Sailendra.

      Prasasti Kelurak (782 M)
Pada prasasti ini menerangkan bahwa keberadaan kekuasaan Dinas Airlangga
      Prasasti Sri Kaluhunan
      Prasasti Ratu Boko (856 M)
Berisi tentang ketidak jelasan timbul mengenai candi rara jonggrang di Prambanan, untuk menyangingi kemegahan Borobudur milik wangsa Syailendra
      Prasasti Nalanda (860 M)
      Prasasti Mantyasih (907 M)

MASA PERKEMBANGAN
Di wilayah Jawa Tenggah, pada sekitar abad ke-8, perkembangan sebuah Kerajaan Mataram Kuno. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno disebut Bhumi Mataram yang terletak di pedalaman Jawa Tenggah.
Daerah tersebut memiliki banyak pegununggan dan sungai  seperti Sungai Bogowanto, Sungai Progo, dan Bengawan Solo.
KEHIDUPAN PEMERINTAHAN
Dinasti Sanjaya berkuasa sekitar abad ke-7.Dari prasasti cangal disebutkan adanya pendirian lingga yang merupakan lamban Dewa Syiwa, Adapun raja-raja yang sempat memerintah kerajaan Mataram Kuno antara lain:
a)      Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya                     (732-760 M)
b)      Sri Maharaja Rakai Panangkaran                        (760-780 M)
c)      Sri Maharaja Rakai Panunggalan                         (780-800 M)
d)      Sri Maharaja Rakai Warak                                    (800-820 M)
e)      Sri Maharaja Rakai Garung                                   (820-840 M)
f)       Sri Maharaja Rakai Pikatan                                   (840-863 M)
g)      Sri Maharaja Rakai Kayuwangi                             (863-882 M)
h)      Sri Maharaja Rakai Watuhumalang                    (882-898 M)
i)        Sri Maharaja Rakai Watukura Dyah Balitung (898-910 M)
Tim mgmp sejarah lks sejarah kelas IX Prasasti berdasarkan KTSP 2006
Pada masa pemerintahan Rakai Garung pembangunan kompleks candi dilanjutkan di Jawa Tengah bagian utara,  terutama di sekitar pegunungan Dieng. Hal itu dapat dibuktikan dengan adanya kompleks bangunan candi Hindu di dataran tinggi Dieng, seperti:
 candi Semar
 candi Srikandi
 candi Punta dewa
 candi Arjuna
   candi Sembadra
Selain itu di bangun pula kompleks candi Gedong Sanga yang terletak di sebelah kota Semarang sekarang.
Tim mgmp sejarah lks sejarah kelas IX Prasasti berdasarkan KTSP 2006
Kerajaan Mataram Kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya yang terkenal sebagai seorang raja yang besar, gagah berani . Ia adalah penganut Hindu Syiwa yang taat. Beliau kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Sankhara. Raja Sankhara lebih progresif dan bijaksana daripada Sanjaya sehingga Mataram Kuno lebih cepat berkembang.
Ketika  Raja Sankhara berkuasa, kerajaan Mataram Kuno mulai mengadakan pembangunan beberapa candi megah seperti  :
*    candi Kalasan
*    candi Sewu
*    candi Sari
*    candi Pawon
*    candi Mendut
*    Candi Borobudur
Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Kekuasaan Rakai Pikatan pun bertambah luas meliputi seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur serta ia pun memulai pembangunan candi Prambanan (Candi Rara Jonggrang).
Setelah Raja Pikatan wafat ia digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Kerajaan banyak menghadapi masalah dan berbagai persoalan yang rumit sehingga zaman keemasan Mataram Kuno mulai memudar.
            Saat Rakai Kayuwangi meninggal ia digantikan oleh Rakai Watuhumalang. Ia melanjutkan pembangunan Candi Prambanan, dan candi Prambananpun selesai pada abad ke 919 pada pemerintahan Raja Daksa.

KEHIDUPAN POLITIK EKONOMI SOSIAL BUDAYA
1.     Kehidupan Politik
Untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya, mataram Kuno menjalin kerjasama dengan kerajaan tetangga, misalnya Sriwijaya, Siam dan India. Selain itu, Mataram Kuno juga menggunakan system perkawinan politik. Misalnya pada masa pemerintahan Samaratungga yang berusaha menyatukan kembali Wangsa Syailendra dan Wangsa Sanjaya dengan cara anaknya yang bernama Pramodyawardhani (Wangsa Syailendra) dinikahkan dengan Rakai Pikatan (Wangsa Sanjaya).
Wangsa Sanjaya merupakan penguasa awal di Kerajaan Mataram Kuno, sedangkan Wangsa Syailendra muncul setelahnya yaitu mulai akhir abad ke-8 M. Dengan adanya perkawinan politik ini, maka jalinan kerukunan beragama antara Hindu (Wangsa Sanjaya) dan Buddha (Wangsa Syailendra) semakin erat.
2.     Kehidupan Ekonomi
Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.    
Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan , serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Lancarya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan menigkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno.
3.     Kehidupan Sosial
Kerajaan Mataram Kuno meskipun dalam praktik keagamaannya terdiri atas agama Hindu dan agama Buddha, masyarakatnya tetap hidup rukun dan saling bertoleransi. Sikap itu dibuktikan ketika mereka bergotong royong dalam membangun Candi Borobudur.       
Masyarakat Hindu yang sebenarnya tidak ada kepentingan dalam membangun Candi Borobudur, tetapi karena sikap toleransi dan gotong royong yang telah mendarah daging turut juga dalam pembangunan tersebut.
stiebanten.blogspot.com/2011/10/makalah-kerajaan-mataram-kuno-dan.html
Keteraturan kehidupan sosial di Kerajaan Mataram Kuno juga dibuktikan adanya kepatuhan hukum pada semua pihak. Peraturan hukum yang dibuat oleh penduduk desa ternyata juga di hormati dan dijalankan oleh para pegawai istana. Semua itu bisa berlangsung karena adanya hubungan erat antara rakyat dan kalangan istana.
4.     Kehidupan Budaya
Semangat kebudayaan masyarakat Mataram Kuno sangat tinggi. Hal itu dibuktikan dengan  banyaknya peninggalan berupa prasasti dan candi. Prasasti peniggalan dari Kerajaan Mataram Kuno, seperti :
 prasasti Canggal (tahun 732 M)
 prasasti Kelurak (tahun 782 M)
 prasasti Mantyasih (Kedu)
 Juga dibangun candi Hindu, seperti candi Bima, candi Arjuna,                            candi Nakula, candi Prambanan, candi Sambisari, cadi Ratu Baka, dan candi Sukuh.
MASA KERUNTUHAN
Kemunduraan Kerajaan Mataram Kuno karena kedudukan ibukota Kerajaan yang semakin lama semakin lemah dan tidak menguntungkan, maka pada abad ke-10 pusat Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Hal ini disebabkan oleh :
 Terjadi bencana alam, meletusnya gunung Merapi
 Di Jawa Tengah kehabisan sumber emas untuk membayar pegawai sehingga mencari sumber emas baru
 Jawa Tengah merupakan wilayah agraris yang tidak memiliki pelabuhan, maka pindah ke Jawa Timur untuk mencari pelabuhan baru sekaligus perubahan dari Kerajaan Agraris menjadi Kerajaan Agraris Maritim
 Untuk menghindarkan diri dari ancaman Kerajaan Sriwijaya
Oleh karena itu pada tahun 929 M ibukota Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur (di bagian hilir sungai Brantas) oleh Mpu Sindok. Sejak saat itu Kerajaan Mataram Kuno dikenal dengan Kerajaan Medang Kawulan.
BAB III 
PENUTUP
KESIMPULAN
Kerajaan Medang atau yang biasa disebut dengan Kerajaan Mataram Kuno atau Mataram Hindu adalah kerajaan yang bercorak Hindu yang pada awalnya terletak di Jawa Tengah. Kerjaan ini dibangun oleh Raja Sanjaya pada abad ke-8 yang mempunyai bukti di dalam Prasasti Canggal (732 M).
Kerajaan mataram kuno dipimpin pertama kali oleh Raja Sanjaya. Pada masa kepempimpinannya ia bersikap bijaksana dan baik lalu setelah ia meninggal ia digantikan oleh Raja Sankhara yang tidak lain adalah putranya sendiri. Pada masa kepemimpinan Raja Sankhara Kerajaan Mataram Kuno mengalami masa keemasan atau masa kejayaan.
Setelah Rakai Garung meninggal ia digantikan oleh Rakai Pikatan. Setelah Raja Pikatan wafat ia digantikan oleh Rakai Kayuwangi. Pada masa pemerintahan Rakai Kayuwangi Kerajaan banyak menghadapi masalah dan berbagai persoalan yang rumit sehingga zaman keemasan Mataram Kuno mulai memudar .

Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno yang awalnya berada Di Jawa Tengah lalu dipindahkan ke Jawa Timur terjadi karena ada beberapa faktor, yaitu terjadi bencana alam, di Jawa Tengah kehabisan sumber emas, Jawa Tengah merupakan wilayah agraris yang tidak memiliki pelabuhan, dan untuk menghindari dari ancaman Kerajaan Sriwijaya. Sejak saat itu, Kerajaan Mataram Kuno dikenal dengan Kerajaan Medang Kawulan.
SARAN
Supaya Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno tidak runtuh, sebaiknya pada saat itu Raja Kerajaan Mataram Kuno tetap menjaga kerajaannya untuk berada di Jawa Tengah.

 

DAFTAR PUSTAKA
Tim mgmp sejarah lks sejarah kelas IX Prasasti berdasarkan KTSP 2006
msmunir.batan.go.id/sejarah_kediri/mataram.html
stiebanten.blogspot.com/2011/10/makalah-kerajaan-mataram-kuno-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar